CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 20 Oktober 2013

KONFIGURASI NAT

Dalam posting-an kali ini, kita akan berbagi ilmu mengenai salah satu langkah dalam optimasi jaringan komputer, yaitu NAT atau Network Address Translation. Pengenalan sederhananya, NAT merupakan salah satu cara yang cerdik untuk menghemat pemakaian Ipv4 address public. Dengan NAT, maka ‘sebuah’ Ipv4 address public dapat ‘di sharing’ untuk digunakan sejumlah komputer pada jaringan lokal atau LAN.
Di bahasan sebelumnya mengenai teknik subnetting, kita mengetahui adanya sekumpulan IP address yang bersifat private dan nonroutable. Nah IP address ini hanya dapat digunakan untuk akses intranet pada suatu LAN, dan tidak bisa mengakses internet yang berada di IP public (dan berbayar tentunya.. :D ). Selain bisa digunakan secara bebas, IP private ini bisa dikembangkan dengan teknik subnetting dan VLSM, sehingga bisa menghemat biaya untuk penyewaan IP public tadi kawan.
Nah, kemudian Mbah-Mbah jaringan komputer dari negara sebelah (negara asal muasal internet dikembangkan kawan.. hayoo dimana tebak?  Memikirkan bagaimana caranya memanfaatkan IP address private agar dapat digunakan juga untuk mengakses jaringan internet. Akhirnya muncul juga  NAT kepermukaan bumi.

Cara Kerja NAT
Dalam salah satu referensi yang saya baca, ada kalanya NAT disebut dengan Masquerading. Dalam sistem Windows, NAT sering disebut dengan ICS atau Internet Connection Sharing. Tapi tetap saja, apapun namanya, minumnya…. *****. Pada prinsipnya masih tetap sama kawan, semuanya bekerja dengan memanfaatkan sebuah IP address public yang kemudian di-sharing untuk digunakan bersama.
Dalam dunia per-NAT-an, ada dua jenis yang bisa diterapkan dalam jaringan, diantaranya adalah:
>> Statis
NAT statis memetakan sebuah IP address private (lokal) sebuah IP address public (internet). IP address public dan private dipetakan satu lawan satu. Dan seringkali NAT statis ini digunakan untuk security dalam jaringan (firewalled).
>> Dinamis
NAT dinamis memetakan beberapa IP address private (lokal) ke beberapa IP address public (internet). Ada dua jenis pemetaan ip address private ini, jika beberapa IP address private dipetakan ke beberapa IP address public disebut sebagai NAT Pool. Jika beberapa IP address private dipetakan ke sebuah IP address public disebut sebagai NAT Overload atau PAT, Port Address Translation. Nah, umumnya NAT overload lebih banyak digunakan dalam penerapan jaringan karena dalam menghemat pemakaian IP address public yang lebih mamadai.

Konfigurasi NAT
Ada beberapa istilah spesifik dalam mengkonfigursi NAT, yaitu
>> Inside Local  – spesifik IP address yang ditugaskan sebagai inside host dibelakang NAT-enabled device (biasanya sebuah private address).
>> Inside Global  – address yang mengidenfikasikan sebuah inside-host ke outside-world (biasanya sebuah public address). Pada dasarnya ini adalah public address yang ditugaskna secara statis atau dinamis ke private host.
>> Outside Global  – address yang ditugaskan ke outside host (biasanya sebuah public address).
>> Outside Local  – address yang mengidentifikasikan outside host ke inside-network. Kadang kala sama halnya dengan Outside Global tadi, namun berfungsi untuk menerjemahkan outside ke inside address (dari public ke private).
Yuk, dari pada pusing mikirin terminologi NAT tadi, lebih baik kita learning by doing saja kawan. Kita coba pahami konsep NAT melalui simulasi sederhana berikut ini.

Konfigurasi NAT Dinamis


Konfigurasi NAT Dinamis
Pada gambar diatas, adalah contoh skenario dalam penerapan NAT Dynamic pool. Perlu diketahui kawan, dalam NAT Dinamis, memungkinkan beberapa internal host mengakses internet dengan menggunakan setiap host IP address public dalam rentang waktu ketika sesi itu berlangsung. Atau dengan kata lain, ketika internal host berhenti mengirim dan menerima paket dari internet, Timeout NAT router tersebut kan menghapus NAT dinamis dari tabel NAT dan membuat IP addres public tersedia untuk internal host selanjutnya.
Dari gambar tersebut, misalkan saja dalam suatu perusahaan di berikan IP public kelas C subnet: 200.20.2.0/29 (255.255.255.248), yang akan ditranslasikan dalam IP address public (valid IP address public usable) 200.20.2.1-200.20.2.6. Maka konfigurasi yang perlu dilakukan di Router Lokal adalah:
//Konfigurasi interface fastethernet yang terhubung ke LAN lokal (Inside Local)
Router(config)#int f0/0
Router(config)#ip nat inside

//Konfigurasi interface serial yang terhubung ke IP publik (Inside Global)
Router(config)#int s0/0/0
Router(config)#ip nat outside

//Konfigurasi NAT pada router lokal agar terhubung ke IP publik
// Ingat konfigurasi NAT Dinamis adalah sebagai berikut
//ip nat inside [poolname] [first range IP add public] [last rang IP add public] netmask [subnetmask]
//ip nat inside source list [num access-list] pool [poolname]
Router(config)#ip nat pool Emulanetwork 200.20.2.1 200.20.2.6 netmask 255.255.255.248
Router(config)#ip nat inside source list 10 pool Emulanetwork
Router(config)#access-list 10 permit 192.168.1.0 0.0.0.255

//Konfigurasi route default ke Outside Global
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 200.20.2.1
Lakukan pengetesan konfigurasi dengan :
Router#show ip nat translation *
Router#show ip nat statistics

Konfigurasi NAT Overload


Konfigurasi NAT Overload (PAT)
NAT Overload juga dikenal dengan PAT (Port Address Translation). Port Address Translation (PAT) adalah suatu fitur dari jaringan perangkat yang menerjemahkan TCP atau UDP, komunikasi yang dilakukan antara host pada jaringan pribadi dan host pada jaringan. Hal ini memungkinkan satu publik alamat IP untuk digunakan oleh banyak host di jaringan lokal. Dalam PAT, baik pengirim pribadi IP dan nomor port diubah; perangkat PAT memilih nomor port yang akan dilihat oleh host pada jaringan publik. Dalam hal ini, PAT beroperasi pada layer 3 (jaringan) dan 4 (transportasi) dari model OSI , sedangkan NAT dasar hanya beroperasi pada layer 3.
Nah pada gambar diatas, kita bisa memanfaatkan satu IP address public untuk banyak ip private. Sehingga penggunaanya lebih dominan dibanding NAT yang lain, dimana IP public yang disewa adalah 100.10.1.2/30
//Konfigurasi interface fastethernet yang terhubung ke LAN lokal (Inside Local)
Router(config)#int f0/0
Router(config)#ip nat inside

//Konfigurasi interface serial yang terhubung ke IP publik (Inside Global)
Router(config)#int s0/0/0
Router(config)#ip nat outside

//Konfigurasi NAT pada router lokal agar terhubung ke IP publik
// Ingat konfigurasi NAT Overload adalah sebagai berikut
//ip nat inside source list [num access-list] interface [interface inside global] overload
Router(config)#ip nat inside source list 10 interface serial0/1/0 overload
Router(config)#access-list 10 permit any

//Konfigurasi route default ke Outside Global
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 100.10.1.1
Lakukan pengetesan konfigurasi dengan :
Router#show ip nat translation *
Router#show ip nat statistics

Kesimpulan
NAT merupakan salah satu cara yang cerdik untuk menghemat pemakaian Ipv4 address public. Dengan NAT, maka ‘sebuah’ Ipv4 address public dapat ‘di sharing’ untuk digunakan sejumlah komputer pada jaringan lokal atau LAN.
Nah, setelah memahami bagaimana NAT bekerja, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa dijadikan pertimbangan sebelum NAT diterapkan kawan, yaitu:
Keuntungan NAT
Menghemat pemakain IP address public dan menghindari resiko duplikasi IP address
Dapat meningkatkan security karena jaringan luar (outside) tidak dapat menembus jaringan lokal (inside) secara langsung.
Memudahkan manajemen jaringan dari proses pengalamatan ulang ketika berganti ISP.
Kekurangan NAT
Ada aplikasi Internet yang tidak dapat berjalan menggunakan NAT
Proses translasi dapat menimbulkan delay switching
Menghilangkan kemampuan traceability end-to-end IP.

Nah , itu dia penjelasan tentang Konfigurasi NAT. Pusing pusing asik gimanaaaaa gittu ya , hehe
semoga makin tertarik untuk memperdalam ilmu tentang NAT . Selamat mencoba :) 

Sumber :